EKONOMI ISLAM DALAM MEWUJUDKAN FOOD ESTATE (Studi Kasus Pada Kelangkaan Minyak Goreng Di Indonesia )
Isi Artikel Utama
Abstrak
Ketahanan pangan adalah politik ekonomi yang sangat penting bagi sebuah negara. Dalam kondisi lapar, rakyat bisa melakukan apa saja yang dapat menimbulkan goncangan sosial, ekonomi bahkan goncangan politik yang serius. Tulisan ini mengurai faktor- faktor yang menyebabkan negara kehilangan kedaulatan pangan, pada kasus kelangkaan minyak goreng di Indonesia beberapa waktu yang lalu, dan bagaimana konsep Ekonomi Islam untuk mengatasi hal tersebut. Pertama Ekonomi Islam harus memastikan hilangnya semua penyebab distorsi pasar seperti penimbunan barang kebutuhan pokok (khususnya minyak goreng) dan memastikan tidak terjadi kartel pada proses hulu hingga hilir. Kedua : menjaga keseimbangan supply dan demand, dengan memastikan minyak goreng ada dalam kontrol dan pengelolaan negara, utamanya dalam hal kepemilikan lahan, produksi dan efektifitas rantai distribusi. Sementara aspek demand dengan memastikan kebutuhan minyak goreng terdata dengan baik dan negara mendorong masyarakat berkonsumsi dengan rasional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan berbagai sumber rujukan Islam. Hasil dari penelitian menyimpulkan bahwa kelangkaan minyak goreng di Indonesia didominasi oleh adanya kartel pada sektor produksi dan rantai produksi yang menyebabkan negara kehilangan kontrol terhadap pasokan dan harga minyak goreng. Diperlukan langkah politik ekonomi Islam yang konkrit untuk mengembalikan kedaulatan minyak goreng di tangan negara dan masyarakat dapat terayomi dengan baik pada aspek pangan.
Rincian Artikel
Hak cipta artikel ada di jurnal at-tauzi setelah dipublikasikan. Peraturan ini memberi manfaat bagi pembaca / pengguna untuk menggunakan kembali artikel tersebut. Siapapun diijinkan menyalin, mendistribusikan, dan membuat karya turunan, asalkan Anda memberi kredit kepada penulis dan lisensi ini. Lisensi Internasional Atribusi-Nonkomersial 4.0 Creative Commons.