KECEPATAN EMAS DAN EURO PADA STABILITAS BARU PASCA SHOCK ECONOMIC
Isi Artikel Utama
Abstrak
Pasca ditinggalkannya mata uang emas dan mata uang berstandar emas pada tahun 1914, terjadi the great depression pada tahun 1930 dan bermuara pada perjanjian Bretton Woods yang menyepakati bahwa uang yang dicetak haruslah berbasis emas. Akan tetapi pada 1971 perjanjian ini dilanggar oleh Nixon presiden Amerika dengan USD sebagai fiat money. Sejak saat itu hingga kini, tidak ada satu negarapun yang menggunakan mata uang emas atau dengan standar emas, dan telah terjadi beberapa krisis finansial dan ekonomi, di antaranya pada tahun 1997, 2008, 2015 dan 2018. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kecepatan emas (mata uang komoditas) untuk kembali pada titik stabilitas baru setelah terjadinya shock ekonomi dibandingkan dengan kemampuan Euro sebagai (union currency) dari negara-negara Uni-eropa melalui indicator CPI Global. Penelitian ini mengunakan data skunder dari Fred Economic Data, Economic Research, Federal Reserve Bank of ST. Louis, The global economy.com, economic indicators for over 200 countries, dan OECD.org. Dengan menggunakan Vector Error Correction Model (VECM), Impulse Response Function dan Variance Decomposition, penelitian ini menunjukkan bahwa emas merupakan komoditas (uang) yang lebih stabil (cepat menuju titik keseimbangan baru) jika dibandingkan dengan Euro (union currency) pasca shock economy.
Rincian Artikel
Hak cipta artikel ada di jurnal at-tauzi setelah dipublikasikan. Peraturan ini memberi manfaat bagi pembaca / pengguna untuk menggunakan kembali artikel tersebut. Siapapun diijinkan menyalin, mendistribusikan, dan membuat karya turunan, asalkan Anda memberi kredit kepada penulis dan lisensi ini. Lisensi Internasional Atribusi-Nonkomersial 4.0 Creative Commons.